Mesin Wankel (Pengertian, Sejarah Dan Pendirinya)
Wankel engine - Wankel, istilah kata ini mungkin janggal ditelinga kita, jika anda bertanya apa itu wankel kepada sebagian orang, mungkin anda akan mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan dan ditambah dengan kepopuleran wankel yang dirasa kurang.
Tapi tahukah anda bahwa pada awalnya motor wankel merupakan salah satu jenis mesin unik yang dikembangkan oleh insinyur Jerman yakni Dr. Felix Wankel pada tahun 1950 di NSU Motorenwerke AG (NSU).
Pengertian mesin wankel (rotary engine)
Mesin wankel atau yang biasa disebut Rotary Engine merupakan mesin unik empat langkah yang tidak menggunakan piston konvensional, melainkan menggunakan piston set berbentuk segitiga dengan ruang berbentuk oval.
Sejarah mesin wankel
Sejarah rotary engine berawal di tahun 1588 ketika Ramelli menemukan rotary piston water pump pertama kali, sekitar 200 tahun kemudian setelah James Watt seorang penemu dan juga mekanis yang berasal dari scotlandia menjadi pelopor dengan mesin uap yang membantu perkembangan revolusi di dunia otomotif dengan membuat mesin rotary steam untuk pertama kalinya pada tahun 1769.
Namun Dr. Felix Wankel sebagai pengembang dan penemu motorhead atau rotorhead untuk rotary engine menjadikannya sebagai penemu dan pemegang hak paten dari rotary engine.
Pada tahun 1951, Wankel bekerja sama dengan perusahaan sepeda motor dan mobil NSU dan 6 tahun kemudian Wankel dan NSU telah berhasil menyelesaikan prototype mesin Rotary tersebut dan diberi nama DKM.
Prototype pertama ini menggunakan Rotating cocoon shape rotor housing dan triangular rotor, kemudian model KKM dengan static rotor housing berhasil dibuat pada tahun 1958, yang kemudian terkenal sebagai kakek moyang dari rotary engine yang ada hingga di jaman modern ini.
Pada tahun 1964 mobil pertama yang menggunakan mesin rotary sudah bisa terlihat di jalan yaitu sebuah mobil dengan nama NSU wankel-spider. Kemudian pada tahun 1967 NSU meluncurkan sebuah mobil sedan Ro-80 dengan two-rotor 113 Hp.
Karena terdapat beberapa masalah pada mobil rotary engine generasi awal, pada tahun 1969 NSU diambil alih oleh perusahaan Volkwagen Group ( NSU demerger dengan auto Union) untuk membentuk perusahaan Audi sehingga penggunaan mesin ini tidak digunakan lagi.
Namun lisensi dari rotary engine itu sendiri juga dijual kepada perusahaan pengembang lainnya termasuk perusahaan otomotif asal Inggris Roll Royce, Suzuki, dan juga Mazda dari Jepang. Pabrikan Mazda saja yang serius mengembangkan mesin legendaris rotary ini.
Dengan adanya perjanjian antara Mazda dan pihak NSU, maka Mazda diperbolehkan menggunakan lisensi dan mengembangkan rotary engine miliknya sendiri. Mazda membentuk divisi khusus bernama RE (rotary engine) dan mengembangkan rotary engine two rotor yang dimasukan kedalam mobil dua kursi Mazda Cozmo sport dengan mesin 10A two rotor engine pada bulan mei tahun 1967.
Mesin 10A two-rotor engine yang dipadu dengan Hight-strenght carbon berbasis apex seal telah di uji dan mencapai jarak sekitar 100.000 kilometer. Mazda juga bekerja sama dengan sebuah perusahaan di Jepang bernama Nippon Piston Ring O dan Nippon Oil seal co untuk mengembangkan oil seal yang unik.
Seiring berjalannya waktu, Mazda terus mengembangkan teknologi ini dan membenamkannya dalam rangkaian mobil sport keluaraga RX series, seperti RX-2 Capella (1970), Savanna RX-7 (1978) dan All New Mazda Savanna RX-7 (1985).
Namun, pencapaian titik puncak teknologi mesin rotary dalam dunia motorsport baru diraih oleh Mazda melalui mobil balap 787B yang berhasil memenangkan lomba Le Mans 24 jam. Hingga saat ini, 787B masih memegang rekor sebagai mobil balap bermesin rotary tercepat.
Pada bulan Desember 1991, Mazda memperkenalkan generasi mobil sport All New Mazda RX-7 (Anfini) dan dari berjalannya waktu, Mazda kembali mengumumkan varian terbaru dari jajaran mobil sport terbaru Maret 2008 dengan mesin rotary RENESIS yaitu RX-8 versi facelift dan berhasil memenangkan penghargaan International Engine of the Year.
Sayangnya, walaupun rotary engine unggul dalam tenaga, torsi, ringan dan minim getaran, akhirnya pihak Mazda men-discontinued RX-8 pada tahun 2012 lalu setelah 45 tahun berkiprah dalam rotary engine.
Ada beberapa alasan Mazda men-discontinued yang diantaranya adalah seperti biaya produksi yang cukup besar, konsumsi bahan bakar berlebih dan juga boros oli mesin serta tingginya emisi gas buang. Hingga kini, RX-7 dan RX-8 masih menjadi buruan kolektor dan drifter serta pembalap Indonesia. Demikian uraian mengenai mesin wankel, semoga dapat bermanfaat dan menjadi pengetahuan baru bagi pembaca pecinta otomotif. (Writer : E.A.F).